Tegal, Jagad Ijo--
Ketua PBNU KH Abdul Manan A Gani mengatakan, pasca reformasi keran demokrasi terbuka lebar dan berakibat munculnya ideologi-ideologi yang berseberangan dengan NU dan NKRI. Ideologi-ideologi tersebut kini masuk ke masjid-masjid sebagai basis gerakan, tak terkecuali masjid NU.
Ia menegaskan, masjid-masjid yang telah dibangun warga NU hendaknya dijaga dari pengaruh yang tidak sejalan dengan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Masjid, tambahnya, sejak dahulu telah banyak berkontribusi dalam meciptakan harmoni masyarakat.
"Masjid yang didirikan oleh orang-orang NU harus dilindungi, agar jangan direbut golongan lain," tegasnya dalam Pelatihan Muharrik Masjid Se-Kabupaten Tegal yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Ahad (10/1).
PBNU memberi arahan bahwa pengurus masjid harus mampu mengorganisasi masjidnya dengan baik dan benar, serta meramaikannya dengan berbagai kegiatan sosial keagamaan. Ketika masyarakat membutuhkan pemenuhan hajat hidup, masjid mampu menyediakannya sebagaimana tema pelatihan yang diusung, "Dari rumah-Nya kita makmurkan bumi-Nya".
Pelatihan penggerak masjid yang berlangsung di Masjid Almuttaqin Desa Kaliwadas Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal ini diikuti ratusan pengurus takmir masjid dari berbagai kecamatan. Pelatihan bertujuan untuk menguatkan kapasitas ketakmiran dan peran sosial masjid di tengah masyarakat. (M Zulfa/Mahbib)
______
NU Online
Dibutuhkan kontributor untuk buletin Jagad Ijo, Anda berminat? hubungi Budi Hermawan, No. HP : 081 231 809 41