Tulisan Baru

Thursday, January 21, 2016

Prinsip NU Bukan Hanya Toleran



Jakarta, Jagad Ijo--
Prinsip yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU) bukan hanya soal toleransi (tasamuh). Padahal ada beberapa prinsip lain yang juga sama pentingnya.

Demikian disampaikan oleh Ketua PBNU H Maksum Mahfudh ketika menerima rombongan dari Jaringan Masyarakat Sipil Peduli Syariah (JMSPS) dari Aceh yang berkunjung ke gedung PBNU, Kamis (21/1).

Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU, empat prinsip utama NU adalah tawasuth (moderat), tasamuh (toleran) tawazun (seimbang), dan i’tidal (keadilan).

Terkait dengan prinsip tasamuh, Maksum menjelaskan, toleransi ala NU bukan hanya membiarkan penganut agama lain menjalankan ibadahnya, tetapi juga melindungi dan mempromosikan (protecting and promoting) agar agama lain tersebut bisa menjalankan ritual agamanya dengan baik.

“Banser ikut menjaga gereja merupakan bentuk dari toleransi ala NU yang melindungi penganut agama lain menjalankan ibadahnya,” katanya.

Tapi, ia juga mengingatkan agar jangan sampai salah memaknai toleransi sampai ikut mendobrak geraja yang disegel. “Hal ini sudah mengambil alih konflik,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut JMSPS menyampaikan uneg-unegnya tentang sejumlah persoalan terkait dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Affan Ramli mengemukakan tentang hanya dibolehkannya aliran Islam tertentu yang boleh hidup di Aceh. Juga adanya fatwa sesat terhadap kelompok tarekat tertentu.

Salah satu aktivis perempuan juga menyampaikan beberapa konun yang berlaku di Aceh menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan perempuan, seperti korban perkosaan harus lebih aktif membuktikan terjadinya peristiwa tersebut. Hukum cambuk yang menimbulkan trauma mendalam dan mengakibatkan perceraian karena dianggap memalukan keluarga, dan lainnya.

JMSPS berharap PBNU mampu mengadvokasi tersebut ke pemerintah pusat karena selama ini, pemerintah pusat menganggap urusan tersebut hanya menjadi urusan lokal. Padahal persoalan tersebut sangat terkait dengan permasalahan kebangsaan.

Selain itu, mereka juga berharap adanya pendidikan khusus yang mengajarkan Islam moderat di Aceh sehingga Islam Nusantara ala NU bisa mewarnai Aceh.

H Imam Aziz, salah satu ketua PBNU yang ikut menerima rombongan mengemukakan, PBNU akan membentuk gugus tugas untuk menangani masalah di Aceh dan Papua agar mampu menyelesaikan berbagai persoalan di daerah tersebut secara cepat. Ia juga menyarankan pendekatan budaya sebagai sarana efektif untuk berdakwah. (Mukafi Niam || NUOnline)